Memotret Nasi Kotak

Beberapa pekan lalu dalam kelas food photography, seorang peserta mengemukakan sulitnya memotret nasi kotak jualannya. Saya teringat ketika memotret nasi kotak untuk resto Rempah Iting. Produk yang satu ini memang unik. Persoalannya bukan hanya pada bagaimana memotret nasi kotak supaya cantik, lezat, menggoda untuk dipesan. Ketika memotret makanan “biasa” untuk kepentingan editorial, kita bebas melakukan apa saja, styling sebebas-bebasnya, menambahi dan mengurangi sekehendak hati. Tapi nasi kotak punya karakter tersendiri. Meskipun ia difoto sebagai editorial, ia cenderung dipandang sebagai foto produk. Customer melihat, memesan, lalu akan membandingkannya dengan nasi kotak yang ia terima. Samakah? Aha 🙂

Beberapa hal yang perlu diperhatikan, dipertimbangkan, dipikirkan, ketika memotret nasi kotak:

  1. Seperti apa kotaknya? Jika kotaknya bagus, indah, representatif, maka nasi dan lauk pauk bisa difoto di dalam kotaknya. Tetapi jika kotaknya kotak generik “Selamat Menikmati” yang warna bagian dalamnya abu-abu, plus tidak dialasi sesuatu yang bisa memperindah, sebaiknya makanan dikeluarkan dari kotaknya, ditempatkan di piring atau wadah lain. Kotak bisa tampil di latar belakang saja, atau tidak usah tampil sama sekali. Brand bisa ditampilkan dalam bentuk kartu nama atau sticker, atau cukup diberi logo pada proses editing saja.
  2. Jika diputuskan makanan akan difoto di dalam kotaknya, maka di sinilah tantangan bermula. Perhatikan tinggi dinding kotak. Test foto beberapa shot. Jika bagian dasar wadah bisa diangkat, wadah terpisah dari kotaknya, ganjal wadah tersebut hingga makanan bisa terangkat mengalahkan tinggi kotak atau setidaknya sama. Jika tidak bisa, berikan “lantai palsu” untuk kotak tersebut dari karton yang bisa diganjal dan ditinggikan, atau potong dinding kotak. Test foto lagi, dan bandingkan hasilnya. Dinding kotak yang lebih rendah akan membuat makanan lebih terekspos dengan baik.
  3. Lihat tampilan isi kotak. Jika lauk pauk dibungkus dalam plastik, sebaiknya keluarkan semua dari plastiknya. Sayur berkuah, sambal, acar, kerupuk, keluarkan semua lalu tata di sekeliling nasi. Jangan biarkan plastik menghalangi indahnya kilau sambal dan acar 🙂
  4. Sayuran segar dalam nasi kotak biasanya porsinya sangat sedikit. Tidak cukup untuk menjadi garnish yang indah. Jangan sembarang menambahkan irisan ketimun atau yang lainnya. Jika nantinya customer mendapatkan dalam kotaknya 2 iris ketimun, ia akan protes jika dalam foto terdapat 3 iris 🙂 Jika dirasakan perlu menambah jumlah sayuran, diskusikan dengan cook/chef/owner, apakah penambahan ini dimungkinkan. Satu saja perubahan anda lakukan, mungkin mereka harus melakukan penghitungan ulang harga pokok produksinya.
  5. Beberapa cara mengakali keterbatasan sayuran segar:
    • Pilih daun selada yang daunnya cukup lebar, letakkan sedemikian rupa sehingga pinggirannya yang rimbun memenuhi tepian lauk ayam, daging, dll. Lihat contoh pada foto.
    • Letakkan irisan ketimun di titik yang tinggi, jangan biarkan tenggelam dalam sambal atau hanya muncul sedikit dari balik lauk.
    • Letakkan sekeranjang kecil sayuran segar di samping produk atau berserakan di sekitarnya.
  6. Berikan kontras pada nasi putih, bisa dengan melakukan salah satu cara ini:
    • Memberi taburan cincangan daun, seperti peterseli, seledri atau kucai, tergantung pada kesesuaian bahan yang digunakan.
    • Memberi garnish cabai merah iris dan sepucuk peterseli atau seledri
    • Taburan bawang goreng bisa dipakai, tapi umumnya masih kurang menciptakan kontras, harus dibantu dengan cabai dan atau peterseli/seledri
    • Jangan lupa bahwa penambahan ini harus didiskusikan dengan cook/chef/owner, seperti pada poin 4.
  7. Berikan kontras pada lauk yang berwarna monoton atau gelap, seperti ayam goreng, daging semur, empal, rendang, dll., dengan cara memberi garnish atau melumurinya dengan bumbu irisnya bila ada.
  8. Sebisa mungkin “penuhi” setiap ruang dalam kotak dengan elemen-elemen makanan, tanpa menambahi lagi dengan garnish, kecuali ada persetujuan owner. Jika perlu ganjal lauk kering dengan tisu agar lebih tegak terlihat dan tidak “ceper”. Untuk lauk berkuah, susun isi lebih dahulu, baru tuangi kuah. Jaga kuah jangan terlalu banyak, agar isi terlihat cantik namun segarnya kuah tetap terlihat. Jaga tampilan keseluruhan tetap alami dan tidak menipu.
  9. Kerupuk bisa digunakan untuk mengisi ruang kosong. Patahkan kerupuk yang besar agar bisa memenuhi space kecil dan nasi kotak akan terlihat lebih ramai.
  10. Temani nasi kotak dengan sayuran segar atau lauk yang sama di latar belakang, namun jaga tampilan keseluruhan tetap clean, simple dan tidak terlampau “sibuk” agar fokus perhatian tetap pada lezatnya makanan dan bukan indahnya props.

Foto-foto untuk Resto Rempah Iting; Foodstylist: Anggraini Citra Kusuma

Semoga sedikit sharing ini bisa membantu siapa saja yang hendak memotret nasi kotak 🙂

Salaam,
Riana